Cursor

Batman Begins - Diagonal Resize 2

Minggu, 29 Januari 2017

Manajemen Quota User, Aplikasi serta Kapasitas Sistem

Manajemen Kuota


Kuota merupakan salah satu fitur dari sistem operasi Linux. Melalui fitur ini penggunaan media penyimpanan dapat dikelola besarnya untuk tiap user ataupun group yang ada.

Fitur ini berguna untuk mengendalikan penggunaan ruang harddisk oleh user. Pembatasan kuota ini dapat diberlakukan untuk tiap filesystem, file atau inodes (metadata file). Jadi, dapat dikatakan bahwa terdapat tiga jenis implementasi kuota pada Linux, yakni blocks quota, file quota dan inodes quota.

Dilihat dari pembatasannya, terdapat dua jenis pembatasan yang dapat diberikan, yakni:

Hard limit


Digunakan untuk membatasi kuota tanpa ada tolerasi penambahan file sehingga melebihi batas yang ditentukan. Misalnya, jika hard limit di set ke 2 GB, maka user tidak dapat membuat/menambah file lagi apabila kuotanya sudah terpenuhi.

Soft limit


Apabila batas ini dilewati maka sistem akan menampilkan pesan peringatan bahwa file yang akan ditambahkan melewati kuota yang telah ditentukan. Namun, file tersebut tetap dapat ditambahkan tapi tetap tidak dapat melewati batas hard limit.

Misalnya, apabila kuota soft limit 1 GB telah terpenuhi, maka jika user menambahkan file lagi akan mendapatkan pesan peringatan dan file tetap dapat ditambahkan asal tidak melewati batas hard limit. Pada sistem Linux fitur manajemen kuota ini telah ada sejak kernel versi 3.6. Pembatasan kuota ini pada Linux didefinisikan pada file aquota.user untuk pembatasan kuota user dan aquota.group untuk pembatasan kuota grup. Sedangkan aplikasinya dinamakan quota dan dapat dijalankan melalui terminal.

Berikut ini merupakan daftar aplikasi ataupun file yang diperlukan pada saat implementasi kuota ini.
Quota

Program untuk menampilkan informasi penggunaan kuota dan sisa oleh user.
Edquota
Program untuk mengubah aturan kuota user/group
Repquota

Program untuk melihat rangkuman informasi kuota pada suatu filesystem
Quotacheck
Program untuk mengetahui konsistensi kuota pada suatu filesystem
Quotaon

Program untuk menutup ataupun mengaktifkan kuota
/etc/fstab

Daftar filesystem yang diakses saat Linux berjalan.

Penentuan Kuota

Pada tahap ini akan dibuat pembatasan kuota untuk satu filesystem, yakni /home. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

Edit file /etc/fstab dengan editor nano. Tambahkan baris usrquota,grpquota pada baris mounting /home sedemikian sehingga tampak seperti berikut ini.

UUID=20277992-ab9c-4beb-b485-1e251adc5bea /home           ext4    defaults,usrquota,grpquota        0       2

Restart komputer

reboot


atau

init 6

Jalankan perintah berikut ini untuk mengetahui status layanan quota telah aktif atau tidak.

quotaon  –p  –a

Penentuan kuota user dapat dilakukan dengan menggunakan perintah berikut.

edquota  –u  namauser

Pada kasus ini yang akan dibatasi adalah user dengan kuota harddisk 100 MB. Dibawah ini adalah contoh perubahan yang telah dilakukan pada kolom soft dan hard menjadi 100000 kByte (≈ 100 MB)

Simpan perubahan yang dilakukan dengan menekan Ctrl + X diikuti dengan tombol Y. Apabila ingin menerapkan batasan yang sama untuk user lainnya dapat menggunakan perintah berikut.

edquota –p  userdengankuota  usertujuan

Perintah berikut ini dapat digunakan untuk mengetahui status penerapan kuota pada user.

repquota  –a

Manajemen Aplikasi

Sebagaimana sistem operasi pada umumnya digunakan sebagai pondasi berjalannya aplikasi-aplikasi user. Aplikasi user disini dapat berupa aplikasi pengolah kata/teks/dokumen, pengolah angka, presentasi dan pemutar musik dan film, dan sebagainya. Aplikasi tersebut akan dapat tetap digunakan selama pengelolaannya dapat dilakukan dengan baik. Manajemen aplikasi disini dapat berupa kegiatan instalasi, penghapusan (uninstalasi), pembaruan (update) dan peningkatan (upgrade).

Pada sistem Debian telah tersedia program untuk pengelolaan aplikasi ini baik dalam bentuk CLI ataupun GUI, yakni:

    Versi CLI: apt-get (APT, Advanced Packaging Tool) dan aptitude
    Versi GUI: Synaptic Package Manager dan Gnome Package Kit

Pada materi ini pembahasan pengelolaan aplikasi akan difokuskan untuk aplikasi apt-get dan synaptic package manager.

Manajemen Aplikasi Melalui CLI

Program apt-get dapat digunakan untuk melakukan pengelolan aplikasi user. Mekanismenya diatur melalui pemberian parameter-parameter tertentu pada aplikasi apt-get.

apt-get install nama-aplikasi

Perintah untuk melakukan instalasi satu atau lebih aplikasi.

apt-get remove namaaplikasi

Perintah ini digunakan apabila ingin menghapus aplikasi dari sistem (uninstalasi) tanpa menghapus file konfigurasi yang ada.

apt-get  –purge  remove  nama-aplikasi

Sama seperti apt-get remove hanya saja dengan ini semua file konfigurasi yang dihasilkan akan dihapus.

apt-get update

apt-get upgrade

Ini merupakan rangkaian perintah yang perlu dijalankan untuk mengupdate semua aplikasi yang telah terinstal.

apt-get update

apt-get dist-upgrade

perintah ini digunakan untuk melakukan upgrade sistem operasi ke versi yang lebih baru,

Manajemen Repositori


Pada sistem Linux dikenal adanya istilah repositori. Istilah ini digunakan untuk menunjuk ke suatu kumpulan file. File-file disini dapat berupa librari ataupun aplikasi Linux terkait. Melalui repositori itulah para pengguna Linux dapat melakukan instalasi aplikasi. Setiap distro Linux memiliki repositorinya sendirisendiri, walaupun ada juga yang dapat menggunakan repositori distro lainnya. Repositori ini sendiri dapat dikatakan sebagai sebuah server file, karena memberikan layanan akses file kepada user Linux. Selain itu repositori juga dapat berupa CD atau DVD.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan terkait dengan manajemen repositori. Namun pada materi kali ini akan lebih banyak dibahas mengenai pengelolaan repositori pada komputer klien (pengguna Linux). Hal ini karena dalam komputer klien juga dapat memiliki lebih dari satu repositori untuk sumber instalasi aplikasinya dan melalui pengelolaan ini dapat membantu kinerja sistem lebih efisien dalam hal update ataupun upgrade nantinya. Pengelolaan ini dapat berupa penambahan, perubahan dan penghapusan repositori yang ada.

Pada sistem Debian data repositori disimpan dalam file konfigurasi /etc/apt/sources.list. Pengelolaan repositori di Debian akan selalu berhubungan dengan file ini. Aplikasi bantuan yang dapat digunakan untuk mengelola repositori ini diantaranya adalah APT dan Synaptic Package Manager.

Secara umum, terdapat dua jenis format repositori yang dapat ditambahkan ke dalam file konfigurasi, yakni:

Repositori resmi, merupakan format yang umum digunakan di sistem Debian saat ini.

deb http://host/debian distribution section1 section2 section3

deb-src http://host/debian distribution section1 section2 section3

Penambahan Repositori Baru

Ada beberapa langkah yang mesti dilakukan untuk dapat menambahkan repositori baru ke debian sebagai berikut.

Apabila sumbernya dalam bentuk CD/DVD maka perintah berikut dapat digunakan untuk menambahkan repositori dari DVD tersebut.

apt-cdrom add


Apabila sumbernya berasal dari sebuah server di jaringan lokal ataupun internet langkah-langkahnya.

    Tentukan repositori yang ingin ditambahkan, misalnya akan menambahkan repositori Debian dari Universitas Indonesia dengan alamat. deb http://kambing.ui.ac.id/debian/ wheezy main deb-src http://kambing.ui.ac.id/debian/ wheezy main
    Edit file /etc/apt/sources.list menggunakan editor teks nano atau sejenisnya. Tambahkan setiap baris yang telah ditentukan diatas pada bagian akhir dari file tersebut.
    Jalankan perintah berikut agar repositori yang ditambahkan dapat diadopsi ke sistem Debian di komputer, terutama apabila terdapat update untuk aplikasi.

apt-get update
Perubahan/Penghapusan Data Repositori

Perubahan terkait penggantian data ataupun penghapusan dapat dilakukan langsung dari file /etc/apt/sources.list. Apabila yang diinginkan hanya menonaktifkan repositori tertentu cukup dengan memberikan tanda pagar (#) diawal barisnya. 

Manajemen Repositori Mealui GUI

Sebagaimana telah dijelaskan diatas, Synaptic Package Manager juga dapat digunakan untuk mengelola repositori. Caranya dapat dengan mengakses menu Settings > Repositories di Synaptic.

Penambahan repositori dari window ini dapat dilakukan melalui tab Other Software > klik tombol Add…. Kemudian apabila ingin menambahkan CD/DVD, dapat menggunakan tombol Add Volume….
MANAJEMEN KAPASITAS SISTEM

Management Information System

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu dan pada akhirnya dapat mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Di samping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.

Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.

Sebelum membahas definisi Management Information System (MIS), akan dibahas mengenai konsep dasar sistem dan konsep dasar informasi.

Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggung jawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut System Analysis and Design.

Berikutnya adalah konsep dasar informasi. Konsep dasar informasi akan dibahas melalui beberapa definisi informasi itu sendiri, diantaranya:

    Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya
    Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi Management Information System(MIS),antara lain:

    SIM adalah pengembangan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
    SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
    SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996).

Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa Management Information System (MIS) atau dalam bahasa Indonesia sering dikenal dengan istilah Sistem Informasi Manajemen(SIM) adalah  serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi serta secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

Sistem informasi manajemen di dalam perancangan, penerapan dan pengoperasiannya sangat mahal dan sulit. Upaya untuk hal tersebut dan biaya yang diperlukan harus dipertimbangkan dengan baik. Namun,  ada beberapa faktor yang membuat MIS menjadi semakin diperlukan, yakni bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya daya saing.

Situasi lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh karena itu, manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.

Kegiatan utama dari semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran sampai akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).

DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti)

INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.

Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.

E-life merupakan perkembangan teknologi kehidupan, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti E-Commerce, E-Government, E-Education, E-Library, E-Journal, E-Medicine, E-Laboratory, E-Biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.

Untuk meningkatkan pelayanan Sistem Informasi Manajemen, pendidikan menjadi faktor penting dan sekaligus kini telah menjadi salah satu standar mutu sebuah pendidikan. Otomatisasi/komputerisasi sistem pelayanan dan sistem informasi manajemen merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini. Banyak lembaga Pendidikan telah mendapat manfaat dari peralatan canggih ini.

Perkembangan pendidikan di Indonesia yang saat ini mulai maju, baik dari aspek administratif maupun teknologi, berdampak pada proses pelayanan pendidikan di Indonesia dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Untuk mengembangkan mutu pendidikan, dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung, dimana salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah aplikasi teknologi informasi dalam bidang Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.
Tujuan Umum Management Information System

Management Information System memiliki beberapa tujuan umum, diantaranya:

    Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
    Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
    Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi dibutuhkan dan digunakan dalam semua tahapan manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
Fungsi/Manfaat Management Information System

Agar informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajemen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi itu sendiri, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan dari masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Management Information System(MIS)/Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga MIS/SIM dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi kepada pengelola organisasi.

Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:

    Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
    Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
    Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
    Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
    Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
    Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
    Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
    Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
    Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

Sumber : https://rifaldidwipriana.wordpress.com/

0 komentar:

Posting Komentar