Firewall
IPTABLES adalah suatu tools dalam sistem operasi linux yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan penyaringan terhadap lalu lintas data. Secara sederhana digambarkan sebagai pengatur lalu lintas data. Dengan IPTABLES inilah kita akan mengatur semua lalu lintas dalam komputer, baik yang masuk ke komputer, keluar dari komputer, ataupun lalu lintas data yang sekedar melewati komputer.
IPTABLES dapat digunakan untuk melakukan seleksi terhadap paket–paket yang datang baik input, output maupun forward berdasarkan IP address, identitas jaringan, port, source (asal), destination (tujuan), protokol yang digunakan bahkan berdasarkan tipe koneksi terhadap setiap paket (data yang diinginkan).
IPTABLES dapat melakukan perhitungan terhadap paket dan menerapkan prioritas trafik berdasar jenis layanan (service). IPTABLES dapat digunakan untuk mendefinisikan sekumpulan aturan keamanan berbasis port untuk mengamankan host–host tertentu. IPTABLES juga dapat dimanfaatkan untuk membangun sebuah router atau gateway, tentunya hanya untuk sistem operasi Linux.
Firewall IPTABLES packet filtering memiliki tiga aturan (policy), yaitu:
a. INPUT
Mengatur paket data yang memasuki firewall dari arah intranet maupun internet. kita bisa mengelola komputer mana saja yang bisa mengakses firewall, misal: hanya komputer IP 192.168.1.100 yang bisa mengakses SSH ke firewall dan yang lain tidak boleh.
b. OUTPUT
Mengatur paket data yang keluar dari firewall ke arah intranet maupun internet. Biasanya output tidak diset, karena bisa membatasi kemampuan firewall itu sendiri.
c. FORWARD
Mengatur paket data yang melintasi firewall dari arah internet ke intranet maupun sebaliknya. Aturan forward paling banyak dipakai saat ini untuk mengatur koneksi internet berdasarkan port, mac address dan alamat IP. Selain aturan (policy), firewall IPTABLES juga mempunyai parameter yang disebut dengan TARGET, yaitu status yang menentukan koneksi di IPTABLES diizinkan lewat atau tidak. TARGET ada tiga macam yaitu:
– ACCEPT
Akses diterima dan diizinkan melewati firewall.
– REJECT
Akses ditolak, koneksi dari komputer klien yang melewati firewall langsung terputus, biasanya terdapat pesan “Connection Refused”. Target Reject tidak menghabiskan bandwidth internet karena akses langsung ditolak, hal ini berbeda dengan DROP.
– DROP
Akses diterima tetapi paket data langsung dibuang oleh kernel, sehingga pengguna tidak mengetahui kalau koneksinya dibatasi oleh firewall, pengguna melihat seakan – akan server yang dihubungi mengalami permasalahan teknis. Pada koneksi internet yang sibuk dengan trafik tinggi, Target Drop sebaiknya jangan digunakan.
0 komentar:
Posting Komentar